Pada Minggu, 15 Juni 2025, saya berkesempatan mengunjungi langsung Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Pageruyung 1 yang terletak di Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal. Kunjungan ini menjadi momen berharga untuk menyaksikan secara nyata bagaimana energi bersih dihasilkan dari kekuatan air. Kegiatan diawali dari area forebay, titik awal pengaliran air sebelum menuju turbin, di mana saya didampingi oleh Mas Bambang. Selanjutnya, saya melanjutkan eksplorasi ke rumah pembangkit atau power house, ditemani oleh Mas Dwi Cahyadi, operator yang dengan antusias memandu dan menjelaskan detail teknis dari sistem pembangkitan ini. PLTMH ini dibangun oleh PT Cahaya Semester Energi (CSE), sebagai bentuk nyata kontribusi sektor swasta dalam energi terbarukan.
Hidro Mini, Dampak Besar
PLTMH Pageruyung 1 memanfaatkan aliran air sungai untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Tidak ada emisi karbon, tidak ada polusi air, karena air yang digunakan dikembalikan lagi ke sungai dalam kondisi bersih. Sistem ini menjadi contoh konkret dari pembangkit energi ramah lingkungan yang layak diperluas penerapannya.
Di Balik Dinding Power House
Turbin utama yang digunakan adalah turbin vertikal tipe Francis, salah satu jenis turbin yang andal untuk head menengah. Tekanan air yang mencapai sekitar 18,5 bar diarahkan melalui Main Inlet Valve (MIV) yang dikendalikan secara hidrolik. Untuk menjaga kestabilan sistem, governor digunakan untuk mengatur debit air yang masuk ke turbin dan memastikan kecepatan putaran tetap konsisten. Energi kinetik air kemudian menggerakkan poros turbin dan diteruskan ke generator. Kapasitas maksimum unit ini adalah 2,2 MW, namun agar operasi tetap stabil dan efisien, beban kerja dijaga pada level 77%.
Teknologi Penopang Keandalan
Dalam sistem ini, keandalan menjadi prioritas. Mas Dwi menunjukkan dua jenis bantalan utama, yaitu radial dan thrust bearing, yang menjaga poros turbin tetap seimbang selama beroperasi. Selain itu, sistem proteksi terhadap gangguan kelistrikan juga diterapkan melalui pelepasan muatan ke tanah jika terjadi kelebihan beban. Setelah energi listrik dihasilkan, tegangan disalurkan lewat switchgear 6,3 kV, kemudian ditingkatkan menjadi 20 kV menggunakan transformator step-up sebelum akhirnya masuk ke jaringan distribusi di titik koneksi KGI Weleri.
Siap Menuju Pengendalian Digital
Menariknya, PLTMH ini tengah bersiap menuju sistem operasi digital. Infrastruktur untuk pengendalian jarak jauh sudah tersedia dan tinggal menunggu tahap aktivasi penuh. Ketika sistem ini aktif, maka pengawasan bisa dilakukan dari luar lokasi, memungkinkan respons lebih cepat terhadap gangguan dan efisiensi yang lebih tinggi dalam pengoperasian.
Teknik Mesin UNIMMA merupakan Program Studi Unggulan dan Program Studi Terbaik di Magelang. Follow Instagram @teknikmesin_otomotifunimma juga Tiktok @teknik.mesin.oto.unimma dan Youtube @ME-Unimma biar nggak ketinggalan informasi terbaru dari kami.