Di era modern ini, baja ringan (lightweight steel) telah menjadi primadona dalam dunia konstruksi. Efisien, ringan, dan mudah dirakit menjadi alasan utamanya. Namun, di balik semua kepraktisan tersebut, masih banyak kekeliruan terjadi di lapangan, terutama dalam pemasangan rangka (truss) atap yang sering kali mengabaikan kaidah analisis struktur yang benar.
Melihat fenomena tersebut, mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) diajak untuk tidak hanya menguasai praktik, tetapi juga memahami prinsip keilmuan di balik kekuatan struktur truss. Salah satunya melalui materi “Analisis Truss dengan Metode Titik Simpul (Joint Method) dan Metode Potongan (Section Method)” yang menjadi bagian penting dalam kuliah Statika Struktur.
Truss Bukan Sekadar Sambungan
Struktur truss bukan sekadar menyambung batang baja lalu menyekrupnya menjadi rangka. Truss adalah sistem struktur teknik yang bekerja berdasarkan prinsip gaya axial (tarik dan tekan) pada tiap batang. Oleh sebab itu, beban hanya boleh diletakkan tepat pada titik simpul (joint). Jika diletakkan di tengah batang, akan timbul momen lentur yang merusak sistem dan bisa menyebabkan kegagalan struktur.
Sayangnya, tidak sedikit kejadian di lapangan yang menunjukkan kesalahan ini. Banyak tukang yang memasang beban langsung di atas batang, tanpa mempertimbangkan analisis gaya. Melalui pembelajaran yang mendalam dan terstruktur, mahasiswa Teknik Mesin Unimma belajar bagaimana setiap batang bekerja, bagaimana sambungan (joint) dirancang, dan bagaimana stabilitas seluruh sistem dijaga.
Struktur Kaku yang Tidak Boleh Salah
Salah satu sifat utama truss adalah rigid (kaku). Itu artinya, struktur ini tidak dirancang untuk berubah bentuk. Jika satu bagian saja bergeser, seluruh sistem bisa menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu, sambungan antar batang bukan sekadar penyambungan fisik, tapi harus dapat menyalurkan gaya dengan tepat.
Dalam perkuliahan melalui Project based Learning, mahasiswa Unimma tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga melakukan simulasi dan studi kasus. Mereka belajar bahwa perhitungan gaya, pemilihan material, dan desain sambungan adalah bagian penting dari rekayasa teknik. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman teknis mahasiswa, tetapi juga membekali mereka dengan kompetensi yang relevan dengan dunia industri konstruksi dan manufaktur.
Menjawab Tantangan Lapangan dengan Keilmuan
Di tengah tren praktis di dunia konstruksi, mahasiswa Teknik Mesin Unimma dilatih untuk menggabungkan keterampilan praktik dan logika teknik. Tujuannya bukan hanya agar mereka bisa memasang truss, tetapi memahami mengapa dan bagaimana truss bekerja. Karena hanya dengan pemahaman yang tepat, struktur yang kuat dan aman dapat dibangun.
Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang terus berkomitmen membentuk lulusan yang tidak hanya bisa bekerja, tetapi juga mampu memimpin perubahan dalam dunia teknik melalui pendekatan ilmiah dan aplikatif.