Gas Air Mata Saat Demontrasi(Sember: https://www.jawapos.com/kasuistika/01238744/polisi-bantah-gunakan-gas-air-mata-kadaluarsa-saat-amankan-demo-dpr)

Sejak 25 Agustus 2025, gelombang demonstrasi tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga telah merambah ke berbagai kota kecil dan kabupaten di Indonesia. Fenomena ini membawa perhatian publik pada salah satu strategi pengendalian massa yang paling sering digunakan aparat keamanan adalah water cannon dan gas air mata.

Gas air mata, meskipun digolongkan sebagai senjata non-mematikan, tetap menimbulkan dampak signifikan bagi kesehatan manusia. Senyawa yang paling umum digunakan adalah CS (ortho-chlorobenzylidene malononitrile). Zat kimia ini bekerja dengan merangsang reseptor saraf nyeri TRPA1 dan TRPV1 di mata, yang menimbulkan sensasi perih, panas, mata berair berlebihan, hingga refleks kelopak mata menutup (blepharospasm).

Dari perspektif ilmiah, mekanisme kerja gas air mata mirip dengan senyawa pada cabai (capsaicin) atau bawang, hanya saja efeknya jauh lebih kuat. Ketika terhirup, gas ini mengiritasi selaput lendir hidung, tenggorokan, dan paru-paru, yang dapat memicu batuk, sesak napas, rasa terbakar di tenggorokan, hingga mual dan muntah. Pada kadar tinggi, bahkan dapat menimbulkan bronchospasm, kondisi berbahaya khususnya bagi penderita asma atau penyakit paru.

Bagi seseorang yang terpapar gas air mata, terdapat langkah-langkah pertolongan awal yang penting dilakukan:

  • Segera menjauh dari sumber paparan menuju area dengan udara segar, melawan arah angin.

  • Jangan mengucek mata atau wajah, karena dapat memperparah iritasi.

  • Bilas mata dengan air bersih mengalir selama beberapa menit hingga rasa perih berkurang.

  • Cuci kulit yang terpapar menggunakan sabun lembut dan air.

  • Ganti pakaian yang terkena paparan, karena partikel kimia dapat menempel di serat kain.

  • Gunakan larutan saline steril bila tersedia untuk membilas mata.

  • Atasi sesak napas dengan posisi duduk tegak dan istirahat hingga pernapasan membaik.

Pemahaman tentang mekanisme kerja gas air mata dan dampaknya terhadap tubuh manusia sangat penting, tidak hanya bagi aparat dan demonstran, tetapi juga bagi masyarakat umum. Prodi Teknik Mesin Unimma mendorong sivitas akademika untuk terus mengedepankan pendekatan ilmiah dalam memahami fenomena sosial, termasuk dampak penggunaan teknologi dalam pengendalian massa. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat membangun kesadaran bersama tentang pentingnya kesehatan, keselamatan, dan kemanusiaan dalam setiap dinamika kehidupan berbangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yuk, Ikuti Media Sosial Kami!
Dapatkan informasi terbaru, inspirasi, dan berbagai kegiatan menarik lainnya dengan mengikuti akun resmi kami di media sosial.

  

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak digital ya..